
Gambar 1 , Sumber : ‘Print Media Handbook’ by Helmut Kipphan, Springer, 2004, p.712.
Teknologi Digital Printing.
Digital Printing adalah bagian dari Teknologi Non Impact Technologies, yaitu teknologi cetak tanpa melibatkan tekanan cetak yang selama ini kita kenal pada mesin cetak offset, Rotogravure, Intaglio dan lain-lain. Diambil dari buku ‘Handbook of Printmedia’, Helmut Kipphan, yang menjadi acuan panduan bagi insan percetakan hingga saat ini, Teknologi Non Impact terdiri atas 7 (tujuh) teknologi, yaitu : Electrophotography, Ionography, Magnetography, Ink Jet, Photgraphy, dan ‘X’ Graphy. Teknologi nya berbeda satu dengan yang lain, bagitu juga bahan baku tinta nya berbeda beda, ada yang berupa toner kering, cair, magnet, tinta cair, encer panas, pita tindas, sensitif coating, dan lain lain, Lihat gambar di atas.
Pada kesempatan ini, hanya Teknologi Ink Jet Liquid Ink dan Electrography Powder Toner yang kami bahas, terkait aspek popularitas pengguna kebanyakan di Industri percetakan saat ini.
Basic teknologi.
Dalam Teknologi Non Impact ini, data – data berupa teks, gambar, layer dan lain-lain di proses menjadi data Post Script, kemudian di olah menjadi Siap Print digital dengan tahapan :
- Pemrosesan menjadi RIP, Rasteri Imaging Process, yaitu merubah titik raster menjadi pixel. Karena digital hanya mengenal Nol atau satu sesuai konsep binary di teknologi komputer, file tersebut terkompresi menjadi bitmap.
- Menggunakan Print Console, digital tersebut di olah menjadi mekanis, misal jika ink jet adalah berapa kecepatan semprotan perdetik, berbasis pada piezo electric, dan bukaan nozzle. Sedang pada sistem Electrography, adalah berkah laser yang di pancarkan pada drum, yang nantinya akan dikenai oleh toner tinta yang bersifat magnetis.
- Dalam sistem ini memungkinkan konsep Variabel Data Print, mengapa? karena di setiap drum ada unit corrector, yaitu menghapus image di drum pada setiap revolusi atau putaran.
Lebih Jelas , Lihat Gambar 2 dibawah ini :
Gambar 2, Skematika konsep dasar cara kerja Digital Printing (Sumber : Helmut Kipphan, Print Media Handbook, Springer, 2004, p 688)
Ink Jet system (p 743)
Pada proses Ink Jet system ini tinta di semprotkan dari nozzle. Gambar terbentuk langsung dari hasil semprotan. Data gambar berasal dari kontrol unit imaging lihat gambar 3, proses Ink Jet Kontinyu.
Gambar 3, Proses penyemprotan pada Inkjet secara kontinyu, sumber : Helmut Kipphan, Print Media Handbook, Springer, 2004, p. 712.
Gambar 4, Proses pembentukan droplets pada ink jet yang membentuk image, tone (highlight hingga shadow)
Bagaimana cara kerja penintaannya sehingga terbentuk tone?
Umumnya tinta Ink Jet berupa cairan atau Liquid atau Hot melt (Cair dengan pemanasan). Pewarna nya sama antara kedua jenis, dimana selain pewarna, dengan viscositas antara 1 sampai 30 mili Poise per detik. Dan Pengeringan menggunakan sistem radiasi, untuk yang jenis cair dan untuk tipe hot melt pengeringan dengan pendinginan.
Pembentukan seperti di jelaskan sebelumnya, adalah menggunakan konsep pixel yang akan membentuk raster, tone terbentuk dari tebal tipisnya lapisan hasil penyemprotan, artinya semakin sedikit frekuensi semprotan semakin terang dot nya, demikian sebaliknya. Dapat di lihat di gambar 4 di bawah ini, yaitu : (a) perhitungan pixel menjadi dot raster (b) kerapatan raster (c) Terang gelap raster.
Gambar 4, Pola pembentukan image pada Ink Jet, (Sumber : Helmut Kipphan, Print Media Handbook, Springer, 2004, p. 681
Bagaimana proses pengeringan nya?
Permukaan kertas atau substrate yang bepori menyebabkan lapisan film tinta yang disemprotkkan akan terjadi penetrasi kelapisan permukaan kertas, kemudian mengikat dengan substrate. Dengan adanya pemanasan, terjadi lapisan tinta yang mengeras dengan permukaan berkisar 1 mikron (0, 001 mm) , lihat gambar 5 di bawah ini.
Gambar 5, Proses terjadinya lapisan film tinta yang mengeras pada proses Ink Jet (sumber : Print Media Handbook, Helmut Kiphan, p. 714)
Plus minus penggunaan Digital Printing
Teknologi digital saat ini menjadi trend diatas teknik cetak konvensional yang menggunakan ‘tekanan cetak’ atau ‘impression’. Dimana pada cetak dengan tekanan, seperti offset, gravure, intaglio, pada digital printing, tinta langsung ke permukaan kertas, dan hal ini memberikan dampak yaitu : (1) warna cerah, karena tidak ada unsur air pembasah pada lapisan tinta (2) tidak adanya ‘dot gain’ karena ekses tekanan cetak.
Beberapa keunggulan cetak digital di bandingkan cetak konvensional seperti :
Cost (Biaya)
Kemajuan teknologi menyebabkan skala ekonomi menjadi lebih luas, artinya semakin banyak jumlah yang di produksi, disamping penggunaan teknologi yang massive, biaya produksi cetak digital semakin murah dibandingkan dengan cetak konvensional. Ketiadaan acuan cetak berupa pelat cetak secara tidak langsung memotong harga pokok produksi (HPP). Sebagai contoh, untuk cetak satu sisi ukuran A3, oplah 1 – 10 lembar, seharga RP. 6. 500 dan akan lebih murah lagi jika jumlah cetakan lebih banyak. Hal ini tidak mungkin di capai jika mencetak jumlah terbatas dengan mesin cetak konvensional.
Kemampuan pencetakan dengan image bervariasi setiap lembar (VDP, Variable Data Print)
Untuk kebutuhan tertentu, pencetakan konvensional sangat tidak mungkin karena harus berganti acuan. Digital printing ini sangat mungkin untuk pekerjaan yang membutuhkan perubahan data seperti : Nama Penerima, alamat, atau jenis kiriman. Terutama untuk pekerjaan Mailer, Katalog atau Newsletter dan lain lain. Diagram VDP seperti pada gambar 6 dibawah ini.
Gambar 6, Variable Data Print pada teknologi Digital Printing, Source : www.igcbook/chapter8.
Keuntungan VDP bagi tenaga marketing dan penerbit adalah kemampuan menyajikan data yang unik, seperti serial number yang bervariasi dari setiap produk. Tetapi jika cetakan tidak bervariasi dan volume cetaknya banyak, sudah tentu digital printing kalah dengan cetak konvensional.
Kecepatan
Sudah tentu mencetak menggunakan teknologi digital lebih cepat dibandingkan konvensional, karena tidak perlu persiapan pelat cetak, proof cetak, penyetelan warna dan lain – lain.
Short Run.
Bagi percetakan konvensional, mencetak dengan oplah misal 10 lembar sangat tidak mungkin, biaya cetak 10 lembar akan di kenai ongkos minimum, misal untuk setel warna minimal butuh 50 sampai 100 lembar, pada kebanyakan percetakan konvensional, minimal order 1000 lembar , sehingga mencetak 10 lembar, sama dengan tarif mecetak 1000 lembar.
Kelemahan Digital Printing
1.Secara umum digital printing memiliki troughput lebih rendah dari print konvensional, troughput disini adalah waktu penyelesaian menjadi satu produk jadi siap jual. Jelas untuk volume besar, mesin analog lebih cepat rate nya dibanding dengan produksi cetak analog.
2.Demikian juga untuk biaya cetak, jika pada volume besar, lebih murah memakai print analog.
3.Kebanyakan digital print memakai tebal lapisan film tinta yang sangat tipis, ini tidak mendukung kualitas cetak yang membutuhkan warna yang cemerlang (vivd color) khususnya pada industri promosi produk yang membutuhkan produk yang luar biasa (awesome)
4.Tinta digital dan toner relatif mahal dibanding tinta cetak analog
5.Kebutuhan kertas khusus yang bisa di cetak menggunakan digital printing.
Perkembangan bisnis digital printing
Menurut penelitian dari www.researchnester terhadap peramalan bisnis digital hingga tahun 2030 pertumbuhan keuntungan berkisar hingga 6% CAGR (Compounded annual growth rate atau tingkat pertumbuhan per tahun selama rentang periode waktu tertentudengan teknik peramalan smoothing/ di perhalus)
Pertumbuhan digital printing di tunjang oleh industri tekstil yang menempati urutan ke 7 dari total penjualan di seluruh dunia yang mencapai nilai 800 Juta Dollar. Pertumbuhan teknologi laser dan Ink Jet dengan basis adopsi Iot (Internet of Things) dan AI (Artificial Inteligence mendorong kemajuan digital printing beberapa tahun kedepan.
Digital printing dengan segmentasi tinta UV Curing, Aqueous, Solvent, Latex dan Dy Sublimation. UV Cured merupakan teknik cetak digital yang paling mendominasi. Disamping itu issue tentang lingkungan, ikut mendorong tinta UV Cured mendominasi pasar. Dengan basis ini di prediksi segmentasi Ink Jet system akan merajai beberapa tahun kedepan.
Gambar 7, Analisis bisnis digital printing sampai dengan tahun 2030,
sumber : www.researchnester.com
Gambar 7 menunjukan pemain besar pada digital printing seperti : Canon, Mimaki, Roland, Xerox, Seiko, Epson dan lain-lain. Area Asia Pasifik juga tampil menakjubkan pada pertumbuhan pasar di tahun 2030 kedepan, dengan semakin semarak nya implementasi e-commerce, hal ini menjadi lumrah perdagangan, bisnis cetak mencetak multi nasional, karena penggunaan teknologi Extranet, yang saat ini menjadi platform, disamping teknologi Supply Chain Management dan basis CRM, Customer Relationship management memungkinkan perdagangan lintas negara mendominasi kedepannya.
Pemain besar di industri digital printing saat ini
1.Indigo
Dimiliki oleh Hewlett Packard, menggunakan merk HP-Indigo, suplai kertas dengan kertas lembaran (sheetfed) dan menggunakan toner liquid, Mesin cetak digital ini mencetak 4 warna,
Gambar 7. Mesin digital printing Indigo, series 5600
2.Xeikon
Banyak di pakai di Eropa dan Amerika, Pengumpanan kertas model roll (web feed) bisa memakian banyak jenis kertas. Pola pengumpanan model roll ini memberi kontribus keuntungan pada kecepatan dan variasi formay dari pada model pengumpanan lembaran.
Gambar 8. Xeikon Label Printing, sumber : Xeikon.com
3.Xerox
Xerox yang dikembangkan oleh Fuji untuk kebutuhan digital printing, menggunakan pegumpan kertas lembaran.
Gambar 9. Xerox I gen 4, sumber : Fujifilm.com
4.Kodak
Kodak menampilkan Nexfinity Digital Press, berbasis sheetfed yang dikembangkan bersama dengan Heidelberg. Mesin jenis ini memiliki ketangguhan yang luar biasa, keunukan dan kapabilitas produksi, termasuk didalamnya memiliki fasilitas coating.
Gambar 10, Nexfinity digital press, sumber : Kodak.com
5.Canon
Canon merupakan pemain tangguh pada industri digital printing, kebanyakan di pekerjaan fotocopy, tetapi saat ini masuk ke digital printing press menggunakan pengumpanan kertas lembar.
Gambar 11. Canon Image Press V 1000, sumber: Canon-europe.com
6.Konica Minolta
Menampilkan AccurioPress C4080 Professional Printer menggunakan pengumpanan lembaran, menghasilkan produk terbaik dengan harga yang kompetitif
Gambar 12, Konica Minolta Accuriopress C 4080, sumber : www.konicaminolta.eu
7.Oce
Oce terutama bermain di print digital hitam putih, dengan pengumpan lembaran.
Gambar 13. Oce Vario Titan series 6000, sumber : Canon-Europe.com
Masa depan Digital Printing
1.Sistem pengamanan di dukung oleh Iot (Internet of things)
Kerentanan keamanan tipe IoT pada sistem digital printing terbukti sangat rawan terhadap serangan siber untuk itu saat ini dikembangkan dengan memaksimalkan penggunaan IoT (nternet of Things) yaitu sistem teknologi informatika yang mampu mendeteksi jarak jauh dengan bantuan teknologi awan (cloud computing). Meskipun Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) yaitu regulasi yang dikembangkan oleh beberapa negara eropa telah mendorong peningkatan keamanan cetak, namun beberapa organisasi tidak memiliki pengetahuan tentang risiko keamanan yang ditimbulkan oleh printer multi-fungsi (MPS). Informasi rahasia yang disimpan pada perangkat cetak dapat diakses oleh penyerang yang dapat menggunakannya sebagai titik akses jaringan (network point access) , seperti perangkat IoT jaringan lainnya. Penyedia MPS, sebagai bagian dari penawaran layanan mereka, memelihara dan mengelola perangkat cetak melalui cloud dan memastikan keamanan. Dengan menggunakan manajemen patch melalui cloud, vendor diharapkan mengetahui kerentanannya terlebih dahulu, dan memperbaikinya sebagai secepatnya.
2.Teknologi Erasable Printing
Perusahaan multinasional Jepang Toshiba, mendemonstrasikan prototipe pertama dari teknologi pencetakan yang dapat dihapus. Semua konten yang ditampilkan di selembar kertas secara otomatis terhapus dengan teknologi ini. Seluruh konsep teknologi yang dapat dihapus ini diambil dari teknologi yangdiusulkan seperti pada pena sebagai pilot uji coba, Sebuah teknologi revolusioner, di mana pengguna tidak perlu khawatir dengan bahan cetak yang salah. Anda hanya perlu meletakkannya kembali ke printer dan isinya akan terhapus.
3.Pencetakan teknologi awan (Cloud Printing)
Tren industri percetakan ini dimanfaatkan oleh beberapa organisasi bisnis. Namun, itu masih belum dimanfaatkan sepenuhnya. Teknologi baru ini sedang berjalan untuk diadopsi oleh semakin banyak orang, karena memberi mereka kemampuan untuk menggunakan komputer tablet dan ponsel pintar mereka untuk melakukan pencetakan pekerjaan. Layanan pencetakan cloud ditawarkan oleh sebagian besar perusahaan yang memungkinkan printer Anda terhubung ke server cloud. Jika dibandingkan dengankita harus membeli server dan sumber daya yang mahal, pencetakan awan adalah alternatif yang hemat biaya.







